Desa Kaligono (15/12) – Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Memperhatikan asupan makanan anak sejak dini sangat penting untuk menghindari berbagai permasalahan kesehatan akibat kekurangan gizi. Salah satu cara memastikan anak cukup asupan gizi dengan memperhatikan tinggi badan. Jika anak lebih pendek dari teman seusianya, bisa jadi anak memiliki masalah dengan pemenuhan gizinya. Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang kurang, serta prestasi sekolah yang buruk. Stunting dan kondisi lain terkait kurang gizi, juga dianggap sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi, obesitas dan kematian akibat infeksi.
Menurut Petugas dari Puskesmas Kaligesing, Penyebab Stunting :
- Kurang gizi kronis dalam waktu lama ;
2. Retardasi pertumbuhan intrauterine ;
3. Tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori ;
4. Perubahan hormon yang dipicu oleh stres ;
5. Sering menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak ;
Gejala Stunting :
- Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya ;
- Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya ;
- Berat badan rendah untuk anak seusianya ;
- Pertumbuhan tulang tertunda.
Untuk mencegah stunting dilakukan dengan pendekatan yang menyeluruh, seperti melakukan aktifasi posyandu dan pemberian pengetahuan tentang gizi anak, mulai dari makanan apa saja yang boleh untuk bayi di atas enam bulan dan pengetahuan tentang pentingnya ASI Eksklusif.
Seperti halnya yang dilakukan sejumlah petugas kesehatan dari Puskesmas Kaligesing dengan memberikan penyuluhan kepada warga Desa Kaligono yang bertempat di Aula Balai Desa pada hari Selasa 15 Desember 2020.